Berilah Kemudahan Terhadap Saudaramu - HMI Komisariat Syariah Walisongo Semarang

Breaking

Sabtu, 09 April 2022

Berilah Kemudahan Terhadap Saudaramu




Dalam kegiatan sehari hari pasti kita membutuhkan tenaga, semua yang dijadikan sebagai landasan untuk melakukan sesuatu pasti membutuhkan tenaga orang lain, semisal dalam pekerjaan memasang figura d ruang tamu, memang bisa dilakukan sendiri tapi, apabila melihat kerapihan saat memasang figura tersebut kan dibutuhkan orang lain untuk melihat lurus atau tidak figura tersebut. Ada kalanya untuk melindungi diri dari terjatuhnya saat memasang, saat itu diperlukan juga orang yang memegang kursi agar tidak jatuh. Hal hal sederhana ini kita semua pasti membutuhkan teman, kerabat ataupun saudara yang membantu kita disaat melakukan sesuatu.

Coba bayangkan jika kita bisa mengangkat kesulitan orang yang kesusahan mengenyangkan yang lapar melepaskan orang yang terlilit utang membuat orang lain bahagia, keutamaannya, itu lebih baik dari melakukan ibadah i’tikaf di Masjid Nabawi sebulan penuh. Sungguh ini adalah amalan yang mulia. Semua amalan ini juga sudah termaktub dalam Alquran perihal tolong menolong dalam penggalan surat al-maidah ayat 2 yang artinya : “..... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya."(QS. Al-maidah :2)

Dalam hadist pun dijelaskan berkaitan dengan keutamaan orang yang beri kebahagiaan pada orang lain dan mengangkat kesulitan dari orang lain disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699).

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ

“Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya, maka Allah akan senantiasa menolongnya dalam hajatnya.” (HR. Bukhari no. 6951 dan Muslim no. 2580).

Dalam tolong menolong pasti kita dapat kebahagiaan didalamnya, selain mempererat tali silaturahmi tolong menolong juga dapat membuat kita saling percaya serta membuat kita melakukan sedakah karena tersenyum.

Ada kisah teladan membantu sesama muslim sebagai teladan yang dicontohkan oleh sahabat nabi Umar bin Khattab. Kisah ini terdapat dalam khitab Al-Kharaz, kaya Abu Yusuf, seorang ulama besar pengikut madzhab Hanafi. Suatu ketika, Umat bin Khattab lewat di depan rumah salah satu rakyatnya. Tampak di dekat pintu rumah tersebut, ada seorang kakek tunanetra sedang mengemis. Umar segera menghampiri dan menepuk lengan kakek itu sambil bertanya:

“Engkau dari agama apa?” Kakek itu menjawab, “Yahudi”. “Lalu apa yang mendorongmu ke sini?” tanya Umar lagi. “Aku meminta bagian pajak, usiaku sudah tua, dan perlu uang untuk memenuhi kebutuhan hidupku,” jawab kakek tadi.

Mendengar jawabannya, Umar segera membawa kakek tersebut ke rumahnya dan diberikan bantuan untuk kebutuhan hidupnya. Umar juga memanggil penjaga baitul mal untuk memberikan santunan pada kakek itu. Umar berkata:

“Lihatlah kakek ini, berilah ia bagian dari baitul mal. Demi Allah, kita tidak memenuhi haknya. Kita telah memakan uang pajak yang ia berikan saat usianya masih muda. Kini, ketika ia sudah tua, kita justru menelantarkannya.”

Dari cerita tersebut, bisa terlihat bahwa Umar menyadari sebagai penguasa, beliau harus membantu rakyatnya, apapun agamanya. Perbedaan agama bukan menjadi penghalang untuk saling membantu (ta’awun).

Khalifah Umar juga merasa berbuat zalim bila tidak memenuhi hak kakek tersebut sebagai warga negara dan pernah membayar pajak, serta sebagai orang tua yang harusnya diperhatikan oleh negara. Wallahu a’lam bi as-showwaab.*


*Oleh : Syukur Abdillah_ Ketua Umum HMI Komisariat Syariah Walisongo Semarang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages