Problematika Perkaderan di Era Corona (Refleksi kongres HMI XXXI Surabaya) - HMI Komisariat Syariah Walisongo Semarang

Breaking

Kamis, 03 Februari 2022

Problematika Perkaderan di Era Corona (Refleksi kongres HMI XXXI Surabaya)




Kader adalah orang atau kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam sebuah organisasi, baik sipil maupun militer, yang berfungsi sebagai pemihak dan atau membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut (Nano Wijaya). Dalam hal membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut, seorang kader dapat berasal dari luar organisasi tersebut dan biasanya merupakan simpatisan yang berasaz dan bertujuan sama dengan institusi organisasi yang membinanya(Nano Wijaya).

Pada umumnya penggunaan kata 'kader' sangat lekat pada partai politik, dengan harapan, para kader tersebut kelak dapat meneruskan kepengurusan atau kepemimpinan organisasi. Namun organisasi kemasyarakatan juga mempunyai kader-kader yang membantu tugas ormas tersebut, misal: kader kesehatan; yaitu mereka bukan pegawai dinas yang melaksanakan fungsi kesehatan. Kaderisasi merupakan usaha pembentukan seorang kader secara terstruktur dalam organisasi yang biasanya mengikuti suatu silabus tertentu.

Virus semakin merajalela dari tahun 2019 sampai saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah agar tidak enyebar kemna mna tapi, apalah daya tuhan berkehendak lain hampir seluruh dunia mengalami covid 19 ini. Termasuk tanah air Indonesia ini, hal inimenyebabkan para pelajar, pengusaha, dan pejabat mengalami mogok kerja sementara tapi, apalah daya sudah diberi peringatan tetap saja ada yang melanggar, sebagian sekolah, kampus, pasar, dll, tutup karena covid 19 ini. Hal ini juga menghambat perkaderan di kampus kampus termasuk HMI, yang perkaderannya tersendak karena tidak bisa mengadakan LK 1.

Perkaderan HMI harus terus berjalan untuk menciptakan generasi- generasi muda yang berintelektual yang memiliki lima insan cita, yang mana akan memimpin bangsa Indonesia ini. Beberapa aspek yang harus dilakukan untuk memenuhui peluang menjadi petinggi-petinggi NKRI harus memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.Tidak hanya itu, seprti Tujuan kehidupan manusia yang fitri adalah kehidupan yang menjamin adanya kesejahteraan jasmani dan rohani secara seimbang atau dengan kata lain kesejahteraan materiil dan kesejahteraan spiritual.

Kesejahteraan yang dimaksud akan terwujud dengan adanya amal saleh (kerja kemanusiaan) yang dilandasi dan dibarengi dengan keimanan yang benar. Di dalam amal kemanusiaan inilah manusia akan mendapat kebahagiaan dan kehidupan yang sebaik-baiknya. Bentuk kehidupan yang ideal secara sederhana kita rumuskan dengan “kehidupan yang adil dan makmur”. Bagaimana cara agar perkaderan di Era corona ini tetap berjalan? Apa yang harus dilakukan oleh para keder hmi untuk melanjutkan perkaderan HMI?

HMI adalah organisasi tertua yang setiap kadernya harus memiliki lima insan cita. Kader HMI juga harusmemiliki jiwa kritis yang tinggi. HMI memiliki jejang perkaeran yaitu Latihan Kader 1, Latihan Kader II ( Intermediate Training ), Latihan Kader III ( Advance Training ) atau perkaderan tambahan yaitu Senior Course. Di era pandemi seperti ini mulai Maret 2019 hingga sekarang membuat sistem pendidikan tidak tatap muka kembali, beitu pula perkuliahan pada era pandemi ini mengharuskan mahasiswa mahasiswa belajar online. Jika mahasiswa mahasiswa tidak beroganisasi mungkin saja di rumah hanya kuliah setelah itu selesai dengan mentup kamera begitu juga siswa siswi saat ini. Maka dari itu organisasi masyaraat maupun organisasi mahasiswa uga memiliki jaringan yaitu Whats Up sebagai saran untuk mengadakan diskusi.

Lalu bagaimana cara untuk memberikan inovasi-inovasi baru kepada mahasiswa yang memiliki gairah untuk menuntut ilmu tidak saja membaca tapi butuh lawan yang berwawasan luas untuk sharing. Ataupun kegiatan yang menjadikan mahasiswa baru ini memiliki rasa kritis ataupun memiliki jiwa kepedulian yang tinggi terhadap sesama manusia, jikalau pembelajaran ataupun materi hanya didapatkan sendiri saja.

Sebelum Covid 19 semua masyarakat lembaga pendidikan, pengusaha-pengusaha, dan pejabat-pejabat bisa menjalani aktvitasnya secara normal. HMI juga terus berjalan melakukan perkaderan secara optimal sebelum covid 19 menyerang.

Perkaderan mulai terhambat karena setiap lembga ataupun organisasi terutama HMI tidak membuka jalur untuk para mahasiswa baru untuk memiliki lima insan vcita, ada yang sduah melaksanakan jenjang perkaderan yang menurutku itu efektif untuk mencari kader kader yang memiliki tujuan terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis sadar akan fungsi dan peranannya dalam organisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan bangsa.

Dengan cara mengadakan Latihan Kader 1 online memang dampak negatif dari mengadakan LK I online banyak tapi, disisi lain HMI perlu adanya ge nerasi yang meneruskan perjuangan perjuangan para tokoh HMI di masa lau. Kalau tidak mengadakan LK I dan kader HMI berhenti mengkader itu akan menyebabkan penurunan kader dan itu sangat berbahaya apabila kader HMI ini bukanya bertambah malah berkurang karena tidak adanya penerus penurus cendikiawan muda untuk melanjutkan para tokoh HMI kita.

Diharapkan kongres xxxi di Surabaya ini membuat perubahan di HMI, terutama di era pandemi. Perkaderan harus tetap jalan walaupun dalam kondisi apapun, dengan cara apapun agar memiliki penerus para tokoh HMI kita ataupun para intektual yang akan memimpin negara Indonesia ini. Semua akan berjalan dengan sempurna apabila yang melakukan berjuang secara sempurna. Jikalau kader HMI merekrut kader baru dalam kondisi ini, mungkin kurang mengena terhadap kader baru apabila dilakukan secara onleni solusinya bisa kita atur apabila sudah offline yang terpenting untuk saat ini perbanyak kader untuk meneruskan organisasi saat ini jangan sampai organisasi saat ini terhenti hanya karena virus corona. Wallahu a’lam bi al-shawab.

Oleh: Syukur Abdillah, Ketua Umum HMI Komisariat Syariah Walisongo Semarang 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages