Foto bersama Pemateri Kanda Sulton Bahaudin (26/02) (Foto/Wahyu) |
Diskusi tersebut diawali dengan sharing pengalaman
oleh pemateri dan dilanjut dengan tanya jawab. Pemateri menuturkan bahwa antara
akademisi dan aktivis saling mempengaruhi.
“Tidak bisa apabila hanya aktivis saja sebab, kita semua nantinya
akan terjun dimasyarakat. Pun demikian tidak bisa apabila akademisi saja sebab, dalam pengembangan intelektual, kegiatan aktivis sangatlah membantu” ujar Pemateri.
Agar bisa seimbang antara menjadi aktivis dan akademisi dipaparkan
beberapa tips. Diantarannya adalah kekonsistenan atau komitmen.
“Dalam menjalankan aktifitas apapun kita harus memiliki komitmen
agar tidak stagnan atau berhenti ditengah jalan. Sedini mungkin kita harus bisa
membangun komitmen,” ungkapnya.
Dalam
Sulton juga mengungkapkan bahwa lulus pada semester berapapun
adalah pilihan.
“Banyak yang mengatakan bahwa lulus cepat merupakan salah satu
bukti kecerdasan atau intelektual seseorang. Namun juga ada yang berpendapat
bahwa lulus tidak harus cepat sebab lulus bukan pacuan sukses atau tidaknya
seseorang. Lulus pada semester berapapun itu merupkan pilihan tiap-tiap
individu. Tentunya ada alasan tersendiri dalam mengambil keputusan untuk lulus
cepat atau tidak,” Ucap mantan pengurus HMI Komisariat Syari’ah Walisongo.
Sulton tak lupa mengingatkan untuk mewujudkan impian perlu niat yang tulus dan bersungguh-sungguh dalam mewujudkannya.
Sulton tak lupa mengingatkan untuk mewujudkan impian perlu niat yang tulus dan bersungguh-sungguh dalam mewujudkannya.
“Untuk mewujudkan niat lulus cepat diperlukan usaha yang sunggu-sungguh.
Niat saja tanpa ada kesungguhan untuk melakukannya sama saja dengan
berimajinasi,”ujarnya.
Salah satu Pengurus HMI Komisariat Syari’ah Lainy Ahsin berharap diskusi ini memeberi semangat kepada para kader untuk bisa menyelesaikan studi tepat waktu.
Salah satu Pengurus HMI Komisariat Syari’ah Lainy Ahsin berharap diskusi ini memeberi semangat kepada para kader untuk bisa menyelesaikan studi tepat waktu.
“Kami (Pengurus) berharap diskusi ini mampu meningkatkan semangat
kader dalam menjalani tugas sebagai seorang aktivis sekaligus akademisi. Kader yang
serius dalam kegiatan organisasi juga kegiatan perkuliahan,” ungkapnya.
Diakhir diskusi pemateri membagikan berbagai pengalaman seputar
skirpsi dan organisasi. Pemateri juga memberikan motivasi untuk kader agar
saling menguatkan dan mendukung satu dengan lainnya.
Reporter : Wortelina
Editor : Aslam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar